Pemilik Karaoke Gracia: Penolakan Ini Murni Persaingan Bisnis



Tulangbawang – Pemilik Karaoke Gracia, Puput (35), menanggapi gejolak penolakan atas pembukaan usahanya yang belakangan ramai diberitakan. Dalam wawancaranya dengan wartawan Undercover Channel, Puput menegaskan bahwa penolakan tersebut bukan murni suara masyarakat, melainkan lebih kepada bentuk persaingan bisnis yang tidak sehat.

"Ramainya pemberitaan soal penolakan pembukaan Karaoke Gracia menurut saya adalah murni persaingan bisnis. Di sebelah lokasi usaha kami juga berdiri Karaoke Pelangi. Jadi, kalau pun ada penolakan dari masyarakat, itu hanya sebagian kecil saja. Kami justru mendapatkan rekomendasi dari warga lingkungan sekitar dan seluruh perizinan kami lengkap, baik dari pemerintah Kabupaten Tulangbawang maupun dari pihak kepolisian melalui Intelkam Polres Tulangbawang," jelas Puput.

Ia juga mengaku heran karena usahanya sudah mengalami tekanan bahkan sebelum resmi beroperasi. "Kami ini belum buka saja sudah dijegal sana-sini, padahal kami hanya ingin berusaha. Kami tidak berniat bersaing tidak sehat. Kalau mau usaha berdampingan, kami tidak masalah. Banyak tempat karaoke lain yang berdampingan tanpa ada konflik. Kami berharap semua pelaku usaha memiliki hak yang sama sebagai warga negara Indonesia, tanpa ada tebang pilih," tegasnya.

Rencana pembukaan perdana Karaoke Gracia atau grand opening (GO) tetap akan dilaksanakan pada 5 Agustus 2025. Puput mengatakan bahwa dirinya sudah mengeluarkan banyak anggaran untuk mempersiapkan usaha ini.

"Grand opening tetap akan kami laksanakan karena kami sudah berinvestasi banyak. Sekali lagi saya tegaskan, kami hanya menjalankan usaha dengan perizinan yang sah. Kalau ada oknum yang tidak senang, ya silakan saja. Kami tetap akan berpegang pada hukum yang berlaku di negeri ini," ucapnya sambil meneteskan air mata.

Sementara itu, pantauan tim wartawan Undercoverchannel.com mencatat bahwa suasana persaingan antara Karaoke Gracia dan Karaoke Pelangi mulai memanas setelah adanya ucapan yang menyinggung perasaan salah satu pihak. Kalimat “hanya seminggu Pelangi bisa buka” disebut-sebut sebagai pemicu emosi yang menyebabkan ketegangan dan saling sindir antara kedua belah pihak.

(Tim Undercover Chanel)

Post a Comment

Previous Post Next Post