Lampung Tengah – Ribuan warga dari SP I, II, dan III Way Terusan, Kecamatan Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, menggelar aksi damai di halaman Kantor Bupati Lampung Tengah pada Kamis, 17 Juli 2025. Aksi ini dilakukan untuk mendesak pemerintah daerah segera menetapkan wilayah mereka sebagai desa definitif.
Massa yang hadir terdiri dari masyarakat umum, tokoh adat, hingga mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lampung. Mereka menyuarakan keresahan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun akibat ketidakjelasan status administratif permukiman mereka, yang merupakan wilayah transmigrasi lama.
“Harapan kami cuma satu: wilayah kami diakui sebagai desa definitif. Kami sudah berjuang lama dan butuh dukungan penuh dari Pemkab,” ungkap Radiman, tokoh masyarakat Way Terusan.
Dukungan Pemkab Lampung Tengah
Mewakili Bupati Ardito Wijaya yang berhalangan hadir, Sekretaris Daerah Welly Adiwantara menemui massa dan menyampaikan dukungan resmi Pemkab terhadap perjuangan warga.
“Kami memahami keresahan masyarakat. Pemkab mendukung penuh keinginan SP I, II, dan III Way Terusan untuk menjadi desa definitif demi pemerataan pembangunan,” tegas Welly dalam dialog terbuka.
Dari audiensi tersebut, disepakati dua poin utama:
Pemkab siap menyelesaikan proses pendefinitifan SP I, II, dan III Way Terusan berdasarkan data dan dokumen yang telah terverifikasi.

Pemkab akan memfasilitasi pengembalian pasal 12 dalam kesepakatan dengan PT SGC, terkait hak warga dalam skema plasma tebu. Jika tidak dilaksanakan, pemerintah siap membantu proses hukum dan administratif pengembalian hak.
Selain itu, Welly juga memastikan bahwa Pemkab akan menyurati Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, dan Kementerian Transmigrasi untuk memberikan dukungan formal atas aspirasi masyarakat Way Terusan.
Aksi Lanjutan Jika Tak Ada Progres
Koordinator lapangan dari kalangan mahasiswa, Muhammad Kemal (Universitas Malahayati), menyatakan bahwa mereka akan terus mengawal proses ini secara aktif.
“Kami melihat itikad baik dari Pemkab. Tapi jika sampai 17 Agustus 2025 belum ada progres nyata, kami akan turun kembali dengan jumlah massa lebih besar, baik di Bandarlampung maupun Jakarta,” ujarnya.
Aksi yang berlangsung secara tertib ini menandai keseriusan warga dan mahasiswa dalam menuntut kejelasan status administratif yang menjadi dasar penting dalam pembangunan, pelayanan publik, dan hak-hak masyarakat.
Post a Comment