Dindikbud dan IPSI Tangsel Lestarikan Budaya Lewat Festival Pencak Silat C-MORE 2025

 


CIPUTAT, TANGSEL — Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel menggelar Festival Pencak Silat C-MORE Championship 2025, Jumat (18/7), di Plaza Puspemkot Tangsel, Ciputat. Acara ini memperebutkan Piala Wali Kota Tangsel dan diikuti oleh 100 peserta dari 15 perguruan silat se-Tangsel.

Festival ini digelar sebagai upaya pelestarian budaya dan kearifan lokal Indonesia, khususnya pencak silat. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, yang mengaku antusias melihat antusiasme para peserta.

“Saya senang bisa menyaksikan langsung festival ini. Kegiatan seperti ini penting sebagai bentuk menjaga nilai-nilai budaya di Tangsel,” ujar Pilar.

Pencak silat sendiri, menurut Pilar, telah menjadi muatan lokal di sekolah-sekolah Tangsel, khususnya di bawah naungan Dinas Pendidikan.

Festival untuk Tradisi, Bukan Seleksi Atlet

Ketua IPSI Tangsel, Delima Bungsu, menjelaskan bahwa C-MORE tahun ini merupakan penyelenggaraan kedua, namun kali pertama bekerja sama dengan Dindikbud Tangsel.

“Festival ini bukan seleksi atlet, melainkan bentuk pelestarian budaya. Kami ingin mengingatkan bahwa di balik pencapaian prestasi, ada nilai-nilai tradisi yang harus dijaga,” tutur Delima.

Acara mempertandingkan tiga kategori usia: usia dini, pra-remaja, dan remaja, dan menariknya tahun ini didominasi oleh peserta perempuan.

“Peserta perempuan memang lebih banyak tahun ini. Mungkin mereka terinspirasi dari saya juga,” ujar Delima tersenyum.

Penilaian Berdasarkan Nilai Tradisi

Sistem penilaian festival tetap mengacu pada tiga prinsip utama pencak silat tradisional:

  • Wiraga (gerak)

  • Wirama (irama)

  • Wirasa (rasa)

Penilaian dilakukan oleh dewan juri berpengalaman dalam pencak silat tradisi. Meskipun bersifat non-kompetitif, banyak peserta yang berasal dari jalur prestasi seperti O2SN tingkat SD dan SMP.

Panitia menyediakan Piala Wali Kota Tangsel untuk tiga kategori juara umum, serta medali dan uang pembinaan bagi juara pertama tiap kategori.

Mendidik Karakter, Memupuk Cinta Budaya

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Deden Deni, menyatakan bahwa festival ini menjadi wadah ekspresi serta sarana silaturahmi antar perguruan.

“Melalui festival ini, siswa diajak mengenal dan mencintai pencak silat sebagai budaya asli Indonesia. Ini bagian dari pelestarian budaya sekaligus pendidikan karakter,” ujar Deden.

Ia menambahkan, kegiatan ini menanamkan nilai kedisiplinan, rasa hormat, dan cinta tanah air, yang sejalan dengan visi pendidikan karakter di Kota Tangsel.

Menuju Ajang Rutin dan Ikon Budaya

Festival C-MORE diharapkan dapat menjadi ajang rutin dan ikon kebangkitan semangat pelestarian budaya silat di Tangsel. Kegiatan ini turut mendapatkan dukungan dari perwakilan PB IPSI, yang hadir langsung memberikan apresiasi kepada panitia dan peserta.

Post a Comment

Previous Post Next Post