Lampung Utara — Dugaan keterlibatan salah satu oknum Kepala Dinas di Kabupaten Lampung Utara dalam skandal video dan foto syur masih menunggu keputusan dari Bupati Hamartoni Ahadis terkait sanksi disiplin yang akan dijatuhkan.
Video dan foto yang beredar luas di media sosial itu menampilkan seorang pria yang diduga mirip dengan salah satu Kepala Dinas di Lampura tengah bersama seorang wanita muda di kamar sebuah hotel berbintang di Kota Bandar Lampung. Adegan dalam video tersebut dinilai tidak pantas dilakukan oleh pejabat publik.
Plt. Inspektur Inspektorat Lampung Utara, Tommy Suciadi, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil pemeriksaan kepada Bupati untuk ditindaklanjuti.
“Hasil pemeriksaan terhadap Kepala Dinas Perdagangan sudah kami sampaikan ke Bupati. Tinggal menunggu keputusan sanksi disiplin yang akan dijatuhkan,” ujar Tommy, Kamis (12/6/2025).
Sebelumnya, Irbansus Inspektorat Lampura, M. Ridho Alrasyidi, menyatakan bahwa proses pemeriksaan telah selesai dan sedang dalam tahap penyusunan laporan akhir kepada kepala daerah.
“Pemeriksaan sudah selesai. Kami sedang menyusun kesimpulan dan segera melaporkannya ke Bupati Lampura,” jelas Ridho.
Ridho menegaskan bahwa sanksi akan tetap dijatuhkan, mengingat perbuatan tersebut tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik, baik dalam kedinasan maupun di luar kedinasan.
“Meski berdalih bahwa di dalam ruangan itu terdapat enam orang — dua perempuan dan empat laki-laki — tetap saja keberadaan seorang pejabat bersama wanita yang bukan muhrim di ruang tertutup tidak dapat dibenarkan,” tegasnya.
Menanggapi kasus ini, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKO), Dr. Suwardi, S.H., M.H., CM., CPCLE, mendesak agar Bupati Lampura bersikap tegas dalam memilih dan menempatkan pejabat sesuai dengan kompetensi dan integritas moralnya.
“Kami sebagai akademisi menantikan keberanian Bupati untuk mengambil langkah tegas. Sudah saatnya pejabat yang bermasalah secara moral, terlibat narkoba, malas bekerja, atau tidak punya gagasan membangun daerah, disingkirkan,” tegas Suwardi.
Saat ini publik masih menunggu keputusan resmi Bupati Hamartoni atas laporan Inspektorat Lampura yang telah merampungkan pemeriksaan dugaan skandal asusila tersebut.
Post a Comment