Festival Krakatau 2025 Dinilai Kurang Promosi

Festival Krakatau 2025 menuai sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Lampung yang menilai perhelatan tahunan tersebut mulai kehilangan esensinya sebagai ajang promosi budaya dan pariwisata unggulan daerah.

Ketua Astindo Lampung, Adi Susanto, mengungkapkan bahwa Festival Krakatau Ke -34 tahun ini yang akan di selenggarakan pada 1 sampai 6 Juli itu dinilai kurang menggugah minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Ia menyoroti kurangnya inovasi dalam konsep acara seperti tidak ada nya rute tour ke Gunung anak Krakatau dan minimnya keterlibatan pelaku pariwisata lokal dalam perencanaan dan pelaksanaan festival.

"Festival ini seharusnya menjadi momentum untuk mengangkat potensi wisata Lampung, khususnya Gunung Anak Krakatau yang menjadi ikon utama. Namun kenyataannya, daya tarik yang ditawarkan tahun ini terasa hambar dan kurang promosi," ujarnya.

Selain itu, kegiatan yang diselenggarakan dinilai lebih berfokus pada seremoni dan hiburan lokal, tanpa memperhatikan pengalaman wisata holistik yang mampu memikat wisatawan untuk tinggal lebih lama dan menjelajahi destinasi lain di Lampung.

Astindo berharap agar ke depan, Pemerintah Provinsi Lampung dapat melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan, termasuk pelaku usaha pariwisata dan komunitas kreatif, untuk merancang festival yang benar-benar berorientasi pada penguatan citra pariwisata daerah.

"Festival Krakatau memiliki sejarah dan daya tarik yang luar biasa. Jangan sampai potensi ini tergerus hanya karena miskin konsep dan koordinasi," tegasnya.

Festival Krakatau merupakan agenda tahunan yang digelar sejak 1990-an untuk memperingati letusan dahsyat Gunung Krakatau pada 1883. Festival ini biasanya diisi dengan berbagai pertunjukan budaya, ekspedisi ke Gunung Anak Krakatau, hingga pameran pariwisata dan UMKM.

Post a Comment

Previous Post Next Post