Tulang Bawang Barat (Tubaba) – Kebakaran rumah milik Eko Sahri, warga Tiyuh Gunung Katun Tanjungan, Suku 8, Kabupaten Tulang Bawang Barat, masih menyisakan polemik dan tanda tanya besar di tengah masyarakat. Meski dalam laporan resmi disebutkan sebagai akibat korsleting listrik, sejumlah warga menduga bahwa rumah tersebut sengaja dibakar oleh pemiliknya sendiri.
Peristiwa yang terjadi pada malam hari setelah waktu Magrib itu langsung menarik perhatian pemerintah setempat. Bantuan keuangan pun segera disalurkan dari beberapa sumber, termasuk Dana Desa, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkimta) Tubaba.
Warga Menduga Pembakaran Disengaja
Namun, di balik penyaluran bantuan tersebut, beredar isu serius di tengah masyarakat bahwa penyebab kebakaran bukanlah korsleting, melainkan tindakan sengaja dari pemilik rumah sendiri.
Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, sebelum rumah terbakar, sempat terjadi cekcok dalam rumah tangga Eko Sahri. Dalam kondisi emosi, ia diduga membeli bensin sebanyak 3 liter, lalu menyiramkan ke rumah dan membakarnya di depan saksi mata.
“Awalnya ribut keluarga. Lalu mungkin karena emosi, dia beli bensin dan bakar rumahnya sendiri. Tapi dalam laporan disebut korsleting. Kalau ini benar, bantuan yang diberikan tidak layak,” ujar sumber kepada wartawan.
Warga lain juga menyampaikan keheranan atas cepatnya proses bantuan dalam kasus yang diduga mengandung unsur kesengajaan.
“Katanya beli bensin di tempat Dulung. Banyak yang menutup-nutupi. Rumahnya dibangun pakai uang negara. Saya heran,” ujar warga lainnya.
Bantuan Mencapai Rp24 Juta
Saat dikonfirmasi, Kepalo Tiyuh Gunung Katun Tanjungan, Laily Wardana, membenarkan bahwa bantuan telah disalurkan dengan nilai total Rp24 juta. Rinciannya sebagai berikut:
-
Rp7 juta dari Dana Desa (melalui dana tak terduga 3%)
-
Rp4 juta dari BAZNAS
-
Rp20 juta dari Perkimta (dengan Rp7 juta dibelikan kambing, sisanya disalurkan secara tunai)
“Kami hanya menyalurkan bantuan sesuai laporan dan prosedur yang ada,” tegas Laily, yang juga dikenal sebagai konten kreator aktif di media sosial.
Belum Ada Kepastian Penyebab Kebakaran
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian maupun tenaga ahli kelistrikan terkait penyebab pasti kebakaran. Penetapan kebakaran sebagai akibat korsleting listrik juga belum didukung oleh bukti teknis yang kuat.
Desakan Klarifikasi dan Evaluasi Bantuan
Situasi ini menimbulkan pertanyaan publik terkait akurasi pelaporan dan kelayakan pemberian bantuan. Jika benar bahwa kebakaran dilakukan secara sengaja, maka penyaluran bantuan negara perlu dikaji ulang agar tidak menimbulkan preseden buruk.
Masyarakat berharap agar pihak berwenang segera memberikan klarifikasi, termasuk melakukan investigasi menyeluruh untuk menjaga kepercayaan publik serta integritas program bantuan sosial pemerintah.
Post a Comment