Detik-Detik Maut Air India Jatuh dan Meledak, Ini 5 Dugaan Penyebab Tragisnya


Ahmedabad – Dunia penerbangan kembali berduka. Sebuah pesawat milik maskapai Air India dengan nomor penerbangan AI171 jatuh dan meledak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, pada Kamis (12/6/2025).

Pesawat jenis Boeing 787 Dreamliner itu mengangkut 242 penumpang dan awak. Tragisnya, hanya satu orang yang dinyatakan selamat dari insiden mengerikan ini.

Korban selamat diketahui bernama Vishwash Kumar Ramesh, pria berusia 40 tahun, warga negara Inggris keturunan India. Saat ini, Vishwash tengah dirawat intensif di rumah sakit setempat dengan luka bakar serius. Meski kondisinya kritis, tim medis menyatakan ada tanda-tanda positif pemulihan.

Kronologi Singkat Kecelakaan

Menurut laporan awal, pesawat sempat mengudara hingga ketinggian 190 meter sebelum mengirimkan sinyal darurat. Beberapa detik kemudian, pesawat menukik tajam dan menabrak sebuah bangunan, yang memicu ledakan hebat disertai kobaran api besar.

Video amatir yang beredar luas di media sosial menunjukkan detik-detik pesawat terangkat perlahan, lalu kehilangan kendali dengan posisi hidung mengarah langsung ke tanah sebelum akhirnya meledak.

Lima Dugaan Penyebab Tragedi

Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung oleh otoritas penerbangan sipil India bersama tim ahli. Namun, sejumlah analis penerbangan mengemukakan lima dugaan awal penyebab kecelakaan:

  1. Kegagalan Mesin Mendadak
    Dugaan awal menyebutkan adanya kerusakan mesin sesaat setelah lepas landas yang menyebabkan hilangnya daya dorong. Data radar menunjukkan pesawat kehilangan ketinggian secara drastis hanya beberapa detik setelah mengudara.

  2. Terjadi Stall (Kehilangan Daya Angkat)
    Menurut Dr. Sonya Brown dari University of New South Wales, data visual dan radar mendukung teori terjadinya stall—kondisi ketika pesawat kehilangan daya angkat akibat kecepatan udara yang terlalu rendah. Ini bisa disebabkan oleh kerusakan teknis atau kesalahan pilot dalam pengaturan tenaga dorong.

  3. Flap Sayap Tidak Aktif
    Dugaan lain menyebut flap pesawat tidak berfungsi saat proses lepas landas. Flap merupakan komponen penting yang berfungsi meningkatkan daya angkat di fase awal penerbangan. Ketidakaktifan flap bisa disebabkan oleh gangguan teknis atau kelalaian prosedur.

  4. Faktor Usia Pesawat
    Meski termasuk kategori pesawat modern, Boeing 787 AI171 diketahui telah beroperasi selama 11 tahun. Beberapa ahli menyoroti kemungkinan keausan atau kerusakan tersembunyi yang luput dari pemeriksaan rutin.

  5. Kelalaian atau Kegagalan Prosedural
    Beberapa pihak juga mempertimbangkan faktor manusia, termasuk kemungkinan kesalahan dalam manuver awal oleh awak pesawat, yang dapat memperburuk situasi ketika terjadi kegagalan teknis mendadak.

Penyelidikan Mendalam dan Komitmen Pemerintah

Pemerintah India menyatakan akan mengusut tuntas kejadian ini secara transparan. Penyelidikan mencakup analisis kotak hitam (flight data recorder dan cockpit voice recorder) serta audit menyeluruh terhadap catatan perawatan dan riwayat teknis penerbangan terakhir.

Insiden ini menjadi perhatian besar di tingkat internasional dan memicu seruan dari berbagai kalangan untuk peningkatan standar keselamatan penerbangan.

Sementara itu, keluarga korban di India dan luar negeri masih menunggu kejelasan mengenai nasib orang-orang tercinta mereka.


Catatan Redaksi:
Tragedi ini kembali mengingatkan dunia bahwa di balik kemajuan teknologi penerbangan, faktor perawatan, kesiapan kru, dan akurasi prosedur tetap menjadi elemen vital dalam menjamin keselamatan penerbangan.

Post a Comment

Previous Post Next Post