Pesawaran, 15 Mei 2025 - Pemerintah Kabupaten Pesawaran menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting yang melibatkan lintas sektor di Balai Desa Bogorejo, Kecamatan Gedong Tataan, Kamis (15/5/2025). Kegiatan ini bertujuan menyelaraskan strategi percepatan penanganan stunting dan memastikan keterpaduan program hingga ke tingkat keluarga.
Rakor dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3AP2KB) Kabupaten Pesawaran Maysuri, SE, MM., perwakilan dari Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas PMD, dan berbagai pemangku kepentingan di tingkat desa dan kecamatan.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas P3AP2KB Maysuri menekankan bahwa percepatan penurunan stunting memerlukan kolaborasi kuat antar sektor. Stunting dinilai bukan semata isu kesehatan, melainkan juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang luas.
"Komitmen Pemkab Pesawaran kuat dalam menurunkan angka stunting melalui edukasi gizi, perilaku hidup bersih dan sehat, serta pemantauan tumbuh kembang anak," ujarnya.
Maysuri juga berharap kegiatan ini mampu mendorong semangat bersama dalam mewujudkan generasi sehat dan unggul di masa depan.
Senada dengan hal tersebut, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Pesawaran Nurleli, mengungkapkan bahwa prevalensi stunting secara nasional masih mengalami penurunan yang sangat lambat, yakni hanya 0,1 persen. Oleh sebab itu, kolaborasi seluruh perangkat daerah dan stakeholder dinilai sangat penting untuk mencapai target nasional.
Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Trio Pranoto, memaparkan berbagai strategi intervensi spesifik dan sensitif. Di antaranya pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil, vitamin A untuk balita, serta makanan tambahan lokal bagi ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis dan balita gizi kurang. Program ini didanai melalui Bantuan Operasional Kesehatan dari Kementerian Kesehatan yang telah dialokasikan ke 15 Puskesmas.
Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa pesawaran, yang di wakili oleh Eko Maristiyawan menekankan pentingnya optimalisasi Dana Desa tahun 2025 untuk mendukung intervensi stunting di tingkat lokal. Penggunaan Dana Desa difokuskan pada promosi dan penyediaan layanan dasar kesehatan, makanan tambahan, serta infrastruktur air bersih dan sanitasi.
Sebagai bentuk gerakan gotong royong, Dinas P3AP2KB juga mengenalkan Program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting). Program ini menghubungkan pendonor dengan keluarga berisiko stunting untuk memberikan bantuan makanan bergizi, edukasi, dan dukungan sanitasi selama periode 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Rakor ini diharapkan menjadi momentum penguatan komitmen bersama, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program berbasis data. Pemerintah Kabupaten Pesawaran juga berkomitmen memanfaatkan sistem informasi digital seperti SIGA (Sistem Informasi Keluarga) dan sistem konvergensi milik Kemendagri untuk mendukung efektivitas pelaporan dan pengawasan.
Dengan sinergi lintas sektor dan pemanfaatan anggaran yang tepat sasaran, Pemkab Pesawaran optimis dapat menurunkan angka stunting di bawah 14 persen sesuai target nasional, serta berkontribusi dalam mewujudkan generasi emas Indonesia 2045. (Astri-Magang)
Post a Comment