Kashmir Berdarah, India-Pakistan Kembali Panas



Ketegangan lama antara India dan Pakistan kembali meletup, dan seperti biasa, Kashmir lagi-lagi jadi panggungnya. Serangan mematikan di kawasan wisata Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 26 orang (sebagian besar wisatawan Hindu) memantik bara lama jadi nyala baru.

Tragedi itu terjadi pada awal April 2025. Meski tanggal pastinya tidak diungkap secara resmi oleh pemerintah India, laporan media menyebut serangan terjadi sekitar 4–6 April 2025. Peristiwa itu langsung memicu respons militer dari India dalam beberapa hari setelahnya.

India geram. Pemerintah Narendra Modi tak butuh waktu lama untuk menunjuk dalang: The Resistance Front, kelompok bersenjata yang diyakini berbasis di Pakistan. Tak berhenti di situ, India juga mengarahkan telunjuk ke militer dan badan intelijen Pakistan (ISI) sebagai dalang pendukung di balik layar.

Tak mau sekadar berkoar, India langsung meluncurkan serangan udara ke sembilan titik di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan. Meski disebut menyasar “target non-militer,” dentuman bom tetap terdengar hingga ke ruang diplomasi.

Tak cukup dengan bom, India juga menangguhkan Perjanjian Air Indus, pakta penting soal pembagian air sungai yang selama ini jadi nadi kehidupan Pakistan. Dan sebagai penegas, perbatasan ditutup, urusan dagang dihentikan.

Dari sisi Pakistan, tudingan India dianggap tak berdasar dan provokatif. Islamabad menolak semua keterlibatan dan menyebut India sedang memainkan drama lama demi keuntungan politik dalam negeri.

Sementara itu, warga Kashmir yang sejak lama hidup di tengah pusaran konflik dua negara bersenjata nuklir tersebut kembali jadi korban. Di antara gempita jet tempur dan adu mulut pejabat, yang terlupakan adalah mereka yang rumahnya porak-poranda, dan anak-anak yang tumbuh di bawah bayang-bayang laras senapan.(*)

Post a Comment

Previous Post Next Post