Takut Keok Bupati Dendi diduga gunakan Jajaran pada Pelaksanaan PSU menangkan istrinya

PESAWARAN - Takut ke'ok Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona gunakan jajaran pejabat untuk kalahkan rival istrinya, calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1 pada kompetisi Pemilihan Suara Ulang (PSU) tahun ini.


Atas dugaan keberpihakan Bupati Dendi Ramadhona, Aliansi Masyarakat Pesawaran (AMP), secara resmi melaporkan itu ke Bawaslu Pesawaran.

Juga secara garis besar Bupati dapat menunjukan kenetralan pada PSU ini bukan berpihak salah satu calon Bupati nomor urut 2 sebagai istrinya.

Laporan yang dilayangkan tersebut bukan hanya Bupati melainkan pejabat lainnya yakni, Sekda, Kepala OPD serta Camat dan Kabag di lingkungan pemda setempat.

" Benar, kedatangan kami ke Bawaslu ini, selain ingin mendorong Bawaslu untuk berani bertindak tegas sesuai kewenangannya, terhadap setiap pelanggaran pemilu yang terjadi, juga untuk melaporkan sejumlah Pejabat (ASN) Pesawaran, yang kami duga telah terbukti melakukan pelanggaran netralitas, jelang PSU Pesawaran mendatang," ucap Ketua AMP, Saprudin Tanjung di Kantor Bawaslu Pesawaran, kemarin

" Ya, Bupati, Sekda dan sejumlah Kepala OPD serta Kabag dan Camat, masuk di berkas laporan yang kami sodorkan ke Bawaslu," tambahnya

Upaya yang dilakukan ini kata Tanjung, tidak lain, karena pihaknya sudah jengah melihat ulah dan tingkah laku sejumlah pejabat Pesawaran, yang begitu berani bertindak secara ugal- ugalan tanpa ada rasa risih sedikitpun, dalam memperlihatkan dukungan pada calon yang didukungnya kepada publik di banding saat Pilkada 2024 lalu.

" Saya lihat dan nilai ulah pejabat Pesawaran pada PSU ini, lebih parah dari Pilkada kemaren, dalam memperlihatkan keberpihakannya kepada calon yang di dukungnya kepada publik. Ini kalo gak disikapi secara tegas oleh Bawaslu, bisa rusak Demokrasi di daerah kita ini," ujar Tanjung

Sebagaimana contoh, kata Tanjung, seperti yang di pertontonkan oleh Bupati, Sekda dan Kepala Kesbangpol Pesawaran dalam sebuah Poto yang disebarluaskan ke ranah publik. Menunjukkan, meskipun ketiganya hanya sebatas mempertontonkan bentuk berupa " simbol" melalui tangannya, tapi publik tahu yang diperlihatkannya itu merupakan simbol yang biasa di pakai Paslon No 02 dalam setiap kampanyenya.

" Ini kan contoh yang sangat tidak etis, yang dipertontonkan oleh pimpinan pejabat, apalagi ketiganya ASN yang masih aktif bertugas. Ini kan jelas bisa merusak tatanan demokrasi dan azas Jurdil, yang seharusnya dijaga dan di pertahankan bukan sebaliknya," sesal Tanjung

" Atau ini sebagai bentuk kepanikan dari orang nomor satu Pesawaran, yang tidak rela istrinya sampai mengalami kekalahan untuk kedua kalinya, Wallahu alam," tambahnya

Untuk itu ujar Tanjung, sebagai bentuk tanggung jawab moral warga masyarakat Pesawaran dalam menjaga integritas demokrasi dan PSU yang berjalan secara Jurdil, pihaknya mendesak kepada Bawaslu untuk segera melakukan investigasi menyeluruh, memanggil para pihak yang terlibat, dan menindaklanjuti temuan sesuai aturan dan mekanismenya

"Kami akan terus kawal laporan kami ini, sampai pada endingnya. Kami tidak akan tinggal diam jika demokrasi dicederai oleh oknum-oknum yang menyalahgunakan jabatan. PSU ini seharusnya menjadi ajang perbaikan Pilkada bukan sebaliknya malah memperparah dengan memperbanyak pengulangan pelanggaran, ini kan aneh," pungkasnya

Sementara Ketua Bawaslu Pesawaran Fatihunajah mengatakan, berjanji akan menindak lanjuti laporan yang telah disampaikan AMP tersebut. Tentunya kata Fatih, sesuai prosedur dan mekanismenya pihaknya akan mempelajari dan mendalami laporan itu terlebih dahulu, sebelum di plenokan yang selanjutnya di lakukan registrasi baru eksekusi.

" Ya, pastinya sesuai prosedur laporan ini akan kita pelajari dan dalami terlebih dahulu, apakah telah memenuhi unsur- unsurnya atau tidak, kalo memenuhi akan diteruskan untuk plenokan baru dilakukan registrasi untuk di proses," tutupnya (Tim)

Post a Comment

Previous Post Next Post