PESAWARAN – Hasil survey internal yang di himpun dari tim pemenangan dan relawan serta simpatisan Paslon nomor urut 01 Aries Sandi – Supriyanto, menang pada pemilihan kepala daerah pesawaran pada tahun 2024.
Dari hasil tersebut, paslon ASRI menang di 9 dari 11 Kecamatan yang ada di Kabupatem berjuluk Bumi Andan Jejama tersebut.
Dari data yang di himpun paslon ASRI memperoleh presentase suara pemilih sebanyak 47.80 persen mengunguli dari
rivalnya calon bupati nomor urut 02 Nanda Indira – Antonius yang memperoleh 39.57 persen.
Dari data tersebut itu juga, diperoleh margin error (Masyarakat tidak memilih) sebanyak 23.63 persen.
Hal ini tentunya menentukan juga masyarakat ingin adanya perubahan di Kabupeten Pesawaran, sehingga pasangan calon ASRI mengunguli dari rivalnya pasangan nomor urut dua Nanda Indira. Yang notabene adalah istri Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona.
Seperti yang diungkapkan Zainal, salah satu relawan dari organisasi kemasyarakatan pemerhati pemerintahan di Kabupaten Pesawaran ini mengatakan bahwa. Hasil tersebut merupakan hasil survey kemasyarakat yang dilakukan oleh pihaknya. Dari tanggal 20 Oktober sampai 15 November 2024.
Dia menerangkan, survei yang dilakukan oleh pihaknya tersebut secara langsung ke masyarakat di 11 kecamatan. Dan dari hasilnya, elektabilitas Aries Sandi masih tinggi di kalangan masyarakat Pesawaran.
“Ini hasil survei riil di lapangan. Sebab saat di survei, masyarakat Pesawaran banyak yang menginginkan adanya perubahan,” ujar warga Kecamatan Marga Punduh ini.
Zainal juga mengungkapkan, meski rival dari Paslon Aries Sandi DP memiliki kekuasaan penuh, namun masyarakat Pesawaran tidak terpengaruh, dan tetap menginginkan adanya perubahan.
“Hasil survei yang kami lakukan bahwa masyarakat ingin perubahan. Jadi walapun kekuasaan yang berjalan, masyarakat tidak bergeming. Tetap ingin adanya perubahan,” terangnya.
Sedangkan saat disinggung terkait hasil dari beberapa survei yang merilis hasil bahwa paslon 02 Nanda-Anton memenangkan Pilkada Pesawaran. Zainal mengatakan bahwa hal itu sah-sah saja.
Karena, kata dia, setiap lembaga survei memiliki tim dan koresponden yang sudah disiapkan di setiap daerah yang akan menggelar pemilihan kepala daerah.
“Tentunya hasil dari setiap suvei memiliki dasar yang kuat. Namun perlu dipertanyakan, hasilnya akurat atau tidak. Karena sekarang kebanyakan survei yang dilakukan hanya melalui daring (Online, red). Tidak langsung ke masyarakat. Dan itu pastinya menimbulkan banyak opini, bahwa survei melalui daring itu hanya sebagai penggiringan opini masyarakat,” pungkasnya (tim)
Post a Comment