Pesawaran – Sejumlah oknum polisi dan jaksa diduga mengobrak-abrik rumah Sutrisna Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat Pesawaran di Desa MadaJaya Kecamatan WayKhilau Kabupaten Pesawaran, pada Jumat (29/11) pagi. Hal ini terungkap melalui video berdurasi 32 detik yang tersebar di grup WhatsApp.
Dalam video tersebut, Sutrisna menyebut adanya oknum jaksa dan polisi yang mendatangi dan merusak rumahnya atas perintah seseorang bernama Dendi. “Rumah saya ada jaksa yang diperintah Dendi untuk menangkap saya pagi ini. Saya lawan. Dia mecahin kaca saya, nih para jaksanya. Ini para jaksanya itu, yang ngerusak dan masuk rumah saya,” ujar Sutrisna dalam video tersebut.
Selain itu, ia mengaku mengenali beberapa anggota polisi yang terlibat dalam kejadian itu. Namun, detail mengenai alasan penangkapan atau insiden tersebut masih belum jelas.
Ketika dikonfirmasi, Aris Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Pesawaran belum memberikan tanggapan terkait video yang beredar. Hingga berita ini diterbitkan, Kapolres Pesawaran, AKBP Maya Henny Hitijahubessy, juga belum memberikan keterangan meskipun pesan konfirmasi melalui WhatsApp telah terbaca.
Di sisi lain, Ketua DPD Partai Golkar Pesawaran, Yusak, turut memberikan komentar atas insiden ini. Ia mendesak agar kasus tersebut diusut tuntas dan dilaporkan hingga ke Kejaksaan Agung dan Kapolri. “Usut tuntas! Siapkan bukti-bukti yang akurat,” tegas Yusak.
Peristiwa ini memicu perhatian publik, khususnya karena melibatkan aparat penegak hukum yang diduga melanggar prosedur. Sementara itu, Partai Demokrat Pesawaran belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden yang menimpa salah satu kadernya.
Kejadian ini menambah daftar panjang kasus dugaan penyalahgunaan wewenang oleh aparat hukum di daerah, yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pihak berwenang. Publik berharap ada transparansi dan langkah tegas dari kepolisian dan kejaksaan dalam menyelesaikan permasalahan ini.
Post a Comment