Keluarga Terlapor Penganiayaan Datang ke Rumah Minta Maaf Ngajak Berdamai

Tanggamus -  Korban penganiyaan Rishayani (31), Staff honorer bagian keuangan Sekretariat DPRD Tanggamus diperbolehkan pulang terlebih dahulu usai laporan kepolisian selesai pemberkasan dan terpisah dari rombongan delegasi kunker anggota DPRD Tanggamus. Sedangkan terlapor RS masih diamankan oleh pihak Polsek Metro Taman Sari Jakarta Barat.(Kamis, 28 Maret 2024).


Yuherlan suami korban menyambut kedatangan sang istri yang di dampingi salah satu rekannya di rumah orang tua korban.

" Sengaja untuk sementara kami tinggal di rumah orang tua untuk menghilangkan trauma dan pemulihan luka-luka istri saya dulu, secara pribadi saya tidak terima dan saya juga menyayangkan musibah yang menimpa istri saya dan saya menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian," terangnya.

Yuherlan mengungkapkan, pada kamis (28/3) petang, keluarga pelaku( terlapor) didampingi kepala Pekon Kota Batu, kecamatan Kota Agung mendatangi kediamannya dengan tujuan untuk minta damai sekaligus minta maaf.

"Yang datang bapak RS, mertuanya dan familinya di dampingi pak Kakon datang ke rumah saya. Mereka minta damai dan maaf. Soal maaf sudah saya maafkan, tapi semua prosedur dan proses hukum tetap lanjut," terangnya

Kehadiran keluarga besar pelaku disambut baik oleh Yuherlan Saputra beserta keluarga besarnya, dalam pertemuan tersebut belum ada kata sepakat, keluarga korakan lebih fokus terdahulu terhadap kesembuhan kondisi kesehatan fisik dan psikis korban.

''Kami belum memikirkan untuk perdamaian, kami lagi fokus terhadap kondisi kehatan fisik dan batin istri saya,'' pungaks Yuherlan.

Sementara Rishayani memperlihatkan luka cakaran dan leban di wajahnya kepada awak media yang datang menjenguknya

"Bisa Abang lihat sendiri luka saya, untuk sementara ini saya ingin istirahat dan menyembuhkan luka-luka di wajah saya bang, mungkin Senin depan saya baru aktif kerja lagi, saya sendiri masih trauma bang atas kejadian ini," terangnya

Risha mengatakan sebelum berangkat ke Jakarta memang sudah ada keributan, baik itu di kantor dan di lanjut ribut melalui pesan WhatsApp.

"Kami sempat ketemu di gedung MPR dan saat itu tidak terjadi apa-apa, saya anggap urusan kemarin sudah selesai. Di malam itu saat saya dan rekan menata pakaian di kamar tiba-tiba saya di dorong saya di tindih dan di pukul bertubi-tubi dan membabi buta, akibat peristiwa itu saya melapor ke polisi," imbuhnya

Saat disinggung apa pemicu permasalahannya dan apakah ada kata damai Risha mengatakan ini murni masalah pekerjaan di kantor bukan masalah pribadi.

"Flur ingin masah pekerjaan bang seperti yang di katakan suami saya kemarin, untuk damai sementara ini belum terpikirkan, nanti setelah saya sembuh dan ketemu dengan sekwan serta arahan beliau seperti apa baru nanti kita bicarakan soal damai bang" pungkasnya

Post a Comment

Previous Post Next Post