Mayat Remaja Lelaki Ikat Pinggang SMA 7 Ditemukan di Proyek Embung Kemiling Bandar Lampung



Bandar Lampung – Suasana di lokasi proyek pembuatan embung di Jl Teuku Cik Ditiro, Sumber Agung, Kemiling, Bandar Lampung, tiba-tiba menjadi ramai pada Senin, 19 Februari 2024, sore.


Sekelompok anak yang sedang bermain di sekitar lokasi berhamburan sambil berteriak-teriak meminta pertolongan pasalnya mereka menemukan mayat seorang laki-laki dengan kondisi sudah membusuk.

Saat ditemukan mayat tersebut hanya memakai celana pendek. Jenazah tersebut terlentang tanpa pakaian atas dan diperkirakan berusia sekitar 15 tahun.

Informasi penemuan mayat itu juga beredar di medis sosial, netizen W Chan Jaya dalam postingannya berharap orang tua yang kehilangan anak tersebut dapat menghubungi pihak berwajib.

“Bagi orang tua yang kehilangan anaknya. Ini kita share informasi karena baru saja ditemukan mayat seorang lelaki di kecamatan Kemiling, arah mau ke ragom gawi, bandar Lampung,” tulis keterangan video tersebut.

Dalam vidio itu dinarasikan bahwa mayat mengenakan pakaian sekolah dan menurut Sudirman (35) warga setempat dirinya mengetahui peristiwa itu setelah ada anak-anak teriak.

“Sewaktu saya tanya ada apa berteriak-teriak, anak-anak itu bilang ada mayat,” kata Sudirman.

Beberapa warga kemudian melihat ke lokasi yang disebutkan anak-anak tersebut dan benar saja, ditemukan mayat dengan kondisi yang sulit dikenali.

“Saya kira tadinya anak-anak ini bercanda. Namun saat saya ke lokasi bersama warga ternyata benar ada mayat,” tegasnya.

Sementara itu, menurut Kapolsek Kemiling, Iptu Agus Heriyanto, bahwa pihaknya mendapat laporan sekitar pukul 17.00 WIB dan segera bergerak ke lokasi bersama tim terkait.

“Ciri-ciri mayat tersebut adalah remaja lelaki dengan usia sekitar 15 tahun, memakai celana pendek tanpa baju, dan ikat pinggang bertuliskan SMA 7,” kata Agus.

Agus menambahkan bahwa jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses identifikasi lebih lanjut. Dia juga mencatat bahwa anak-anak sering bermain di lokasi pembuatan embung tersebut setiap sore.

“Biasanya mereka mandi sambil bermain tanah liat,” tambahnya.

Saat ini, pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian remaja tersebut dan apakah ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.

“Kita belum tahu apakah ada luka atau tidak di tubuh mayat. Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk identifikasi,” tandasnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post