Kisah Mustofa, Dulu Mengaku Wakil Nabi dan Rusakkan Kantor DPRD Lampung

Jakarta, - Mustopa, pelaku penembakan di Gedung MUI Jakarta pada Selasa (2/5/2023), mengakui dirinya sebagai Wakil Nabi. 




Ia bahkan tercatat pernah melakukan pengrusakan dengan memecahkan kaca ruangan kantor Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedy afrizal, pada Selasa (10/2/2016) silam. 

Tanpa alasan yang jelas, saat itu Mustopa memecahkan kaca ruangan kantor Ketua DPRD Lampung. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB saat aktivitas di kantor dewan sedang berlangsung. Ia kesal karena keinginannya menyampaikan peristiwa akbar yang bakal terjadi, namun tidak terpenuhi lantaran Dedi tak berada di tempat. 

Pria tersebut datang dan mengaku sebagai perwakilan nabi, lalu tiba-tiba memecahkan kaca. Melihat aksinya tersebut, pihak Satpol PP DPRD langsung mengamankan pelaku. Mustopa tak sekadar ingin bertemu Dedi. Ia juga meminta Dedi memfasilitasinya bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Harapan Mustofa Presiden Jokowi mempercayai kenabiannya di muka bumi. Ia juga mengaku bisa menangani narkoba dan terorisme. 

Dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa, karena ia juga mengaku sebagai seorang wakil nabi. Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani, pelaku penembakan di Kantor MUI Jakarta pernah terjerat kasus hukum pada 2016 silam. 

Ia melakukan pengrusakan di kantor DPRD Lampung dan telah dijerat hukuman. "Kasus yang pernah dilakukan, Mustofa merupakan pelaku pengrusakan di salahsatu fasilitas objek vital yakni DPRD Lampung pada 2026 lalu. 

Pelaku sudah dijerat pasal 406 KUHP tentang pengrusakan dan telah menjalani hukuman penjara," kata Pandra, saat dihubungi tvOnenews.com, Selasa (2/5/2023). 

Pandra menjelaskan, pelaku melakukan pengrusakan agar dirinya dapat diakui sebagai wakil Nabi Muhammad SAW. "Sehingga dengan cara itu pula dia melakukan aksi yang sama seperti di Kantor MUI Jakarta. 

Hal itu dilakukan agar ia diakui sebagai wakil Nabi Muhammad SAW," tegasnya. Mustofa meninggalkan surat yang diberi judul “Sumpah yang Kedua”. Surat yang ditujukan ke Kapolda Metro Jaya dan berisi ancaman itu bertanggal 25 Juli 2022. “Saya bersumpah atas nama Allah dan Rasul saya akan cari senjata api. 

Saya akan tembak penguasa/pejabat di negeri ini, terutama orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu,” demikian bunyi surat yang ditulis Mustofa.

Post a Comment

Previous Post Next Post