Viral di Sosmed Video Pemuda Asal Lampung Kritik Pemprov Lampung

Bandar Lampung – Viral di sosial media seorang pemuda mengkritik Provinsi Lampung. Pemuda tersebut menyebut Lampung sebagai kota Dajjal, dan menyebut Lampung sebagai provinsi yang tak maju-maju karena maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).



Dalam unggahan video lebih dari 2 menit itu, pemuda itu diketahui bernama Bima. Ia berasal dari Lampung namun sekarang tengah kuliah di Australia.

“Gua berasal dari provinsi satu ini…… dajjal,” ucap Bima mengawali ucapannya.

Dalam video itu, pemuda berambut ikal itu kemudian menganggap banyaknya ‘masalah’ di Lampung. Mulai dari infrastruktur hingga nepotisme.

“Banyak kali proyek-proyek di Lampung itu yang mangkrak. Contohnya ‘Kotabaru’ pak. Itu dari zaman gua SD (Sekolah Dasar), sampe sekarang gak pernah gua dengar kabarnya lagi. Padahal itu aliraa dana dari Pemerintah Pusat sudah ratusan miliar ya bestie. Dan gua gak tau sekarang, sudah jadi tempat Jin buang anak kali,’ umpatnya.

Kemudian dia juga menyebut banyak sekali jalan-jalan di Lampung yang rusak.

“Jalannya tuh, 1 Km bagus,1 Km rusak. Terus, jalannya tuh ditembel-tembel. Apa sih. Ini pemerintah main ular tangga atau apa?” katanya.

Selain soal infrastruktur, ia juga menyebut sistem pendidikan yang lemah di Lampung. Dalam proses penyaringan peserta pendidikan banyak sekali kecurangan.

“Gua gak bilang Lampung itu kekurangan orang pinter. Cuma, proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung banyak sekali kecurangannya. Bahkan orang-orang yang berkontribusi itu adalah orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan. Kayak dosen nitip anaknya. Rektor nitipin ponakannya. Apa sih. Kunci jawaban tersebarkalo udah mau UN. Siapa lagi yang nyebarin kalo bukan dari itu, pemerintah,’ katanya.

Ia kemudian menyebut birokraksi pemerintahan di Lampung juga menyedihkan.

“Yang ketiga adalah tata kelola yang lemah.Korupsi dimane-mane, birokrasi gak efisien. Hukumnya gak ditegakkan, lemah banget. Suap itu sudah dimana-mana. Kayak makanan sehari-hari,” katanya. 



Post a Comment

Previous Post Next Post