Ngobrol Santai dengan Ketua PWI Lampung Wira soal “Ke-PWI-an”

Sore gerimis, Rabu (22/3/23), saya dan Wirahadikusumah ngobrol santai tentang berbagai hal sampai gagasan peningkatan profesionalitas dan marwah PWI Lampung di Ruang Ketua PW Lampung, Jl. A. Yani No.7 Kota Bandarlampung.



Jelang senja sejuk itu, dari kepala Wira, panggilannya, yang terpilih memimpin PWI Lampung akhir tahun 2021, berhamburan banyak gagasan peningkatan profesionalitas dan marwah PWI Lampung diselingi “joke-joke” ringan.

Dia mengatakan sedang berusaha agar para wartawan tak lagi dipungut biaya uji kopetensi wartawan (UKW). Ada lagi gagasan orisinalitasnya yang menarik untuk diapresiasi, yakni bagaimana agar ada pendidikan ke-PWI-an.

Wira mengaku prihatin sebagian besar wartawan tak hapal Mars PWI. Bagaimana dengan hal lainnya? tanyanya. Dia melihat masih banyak wartawan yang tak begitu memahami substansi keorganisasian PWI.

Jangan sampai, katanya, PWI sebagai pilar demokasi keempat hanya menjadi wadah buat bergaining, lobi, olah mengolah, dan perlindungan semata. “Di PWI, bagaimana kita bisa bersama terus mengasah profesionalitas,” ujarnya

Kegiatan-kegiatan literasi yang sejalan dengan profesi juga menjadi perhatiannya. Wartawan, apapun jabatannya, redpel sekalipun, esensinya adalah menulis. “Wartawan itu ya menulis, jika tidak apa ya namanya?” katanya.

Rencana, HUT Provinsi Lampung bulan depan, PWI Lampung juga akan ikut memeriahkan dengan kegiatan yang berkaitan denga tulis menulis untuk menginspirasi, memotivasi, agar wartawan terus berkarya.

Dia juga sekilas bercerita bagimana memimpin 800-an wartawan di Lampung. “Semua dikembalikan sesuai ADART, misalnya soal keuangan, saya serahkan semuanya kepada Ibu Ratu (panggilan Bendahara PWI Lampung Ratna),” ujarnya.

Baginya, kritik, diskusi, dan debat merupakan bagian dari proses merawat dan meningkatkan aktivasi gagasan, rencana, dan langkah-langkah terbaik bagi profesionalitas dan kemaslahan bersama. “Saya tak akan marah dikritik dan berusaha selalu terbuka masukan,” tandasnya.

Dari banyak perbincangan senja itu, saya lebih memahami apa yang ada dalam pikiran Wira memimpin organisasi wartawan terbesar ini. Yang membahagiakan saya, saya dan dia dalam satu misi dan visi tentang PWI.

Alhamdullilah, walau sempat berkopetensi dalam pemilihan ketua PWI Lampung, saya yang saat itu mengusung tagline “Mengembalikan Marwah PWI Lampung” merasa lega. Kepemimpinan PWI Lampung ada di tangan sosok yang berpikir dan berhati. Selamat mengabdi Dinda Wira. (*)

Post a Comment

Previous Post Next Post