Jembatan zaman Belanda ambruk

Jembatan penghubung antara Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur di jalan Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung patah, Sabtu (18/2/2023).


Peristiwa patahnya jembatan penghubung antara Lampung Selatan dan Lampung Timur di aliran sungai Way Huwi itu terjadi pada Sabtu (18/2/2023) sekitar pukul 10.00 WIB.

Patahnya jembatan tersebut menyebabkan terputusnya akses dua desa di dua kabupaten, yakni Desa Purwotani Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan dan Desa Sindang Anom, Kecamatan Marga Sekampung, Lampung Timur.

Jembatan tersebut merupakan akses utama dari dua kabupaten untuk mengangkut hasil bumi seperti padi, singkong dan jagung.

Patahnya jembatan tersebut diduga karena tidak mampu menahan beban truk berplat B 9093 UM muatan pasir yang saat itu melintas. 

Diperkirakan truk tersebut mengangkut kira-kira 15 ton pasir kemudian langsung patah, bahkan truk tidak bisa diselamatkan.

Akibatnya truk berplat Jakarta tersebut terjelembab ke dalam sungai yang kedalamannya kurang lebih 6 meter.

Berdasarkan pantauan di lokasi Jembatan Sungai Way Huwi, yang berada di Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Senin(20/2/2023) dari pukul 08.00 WIB-pukul 10.00 WIB truk belum dievakuasi dari lokasi.

Jembatan tersebut sudah ada sejak 1972 silam atau sudah sekitar 51 tahun yang lalu.

"Wajar saja, soalnya jembatan ini udah tua. Jembatan ini sudah ada sejak saya kecil, kebetulan saya lahir di sini. Umur saya udah 60-an. Berarti jembatan ini sudah ada sejak lama" ujar pak Jumali warga sindang anom.

Post a Comment

Previous Post Next Post