Soal Pilrek, Asep Sukohar Diminta Sadar Diri

Bandarlampung -- Prof. Asep Sukohar, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Lampung (Unila) diminta sadar diri.


Sebab, meski diduga tersandung kasus suap penerimaan mahasiswa baru, dia tetap ikut mencalonkan diri dalam Pemilihan Rektor (Pilrek) Unila periode 2023 - 2027.

Hal itu disampaikan, Koordinator Presidium Komite Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) Lampung, Gindha Ansori Wayka, menyikapi polemik majunya Asep Sukohar pada Pilrek tersebut.

Menurut dia, Asep lebih baik konsentrasi, terhadap dugaan kasus suap penerimaan mahasiswa baru Unila yang menjerat Rektor nonaktif Prof. Karomani.

“Apalagi pada dugaan kasus itu, Asep Sukohar sampai dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa,” kata Gindha kepada media, Senin (28-11-2022).

Bahkan, sempat dihadirkan sebagai saksi pada persidangan terdakwa suap Andi Desfiandi di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungkarang.

“Berdasarkan fakta persidangan, Pak Asep mengakui pernah menerima titipan tiga calon mahasiswa baru untuk masuk Unila. Lebih baik konsentrasi pada kasus ini,” sebutnya.

Karena itu, alumni Fakultas Hukum Unila tahun 1999 tersebut, meminta Asep Sukohar menahan diri untuk tidak maju sebagai calon rektor.

“Meskipun ada azaz praduga tak bersalah dan kita juga tidak ingin mendahului keputusan hukum atau pun penyidikan. Tapi dalam konteksnya, lebih baik menahan diri dan sadar diri,” tegas alumni Magister Hukum Unila angkatan 2008 itu.

Sehingga, jangan sampai hal serupa terulang kembali. Sebab, nama baik Unila telah tercoreng akibat ulah rektor nonaktif Karomani.

“Jangan sampai kita malu untuk kedua kalinya. Siapapun calon yang tidak terlibat dalam kasus ini, tentu akan kita dukung,” tuturnya.

Sayangnya, Asep Sukohar belum dapat dikonfirmasi terkait hal tersebut. Saat dihubungi melalui sambungan telepon ke nomor 0811-724-XXX sedang tidak dapat menerima panggilan.

Diketahui, dikutip dari website pilrek.unila.ac.id, para bakal calon Rektor Unila periode 2023-2027 mulai mengikuti tes kesehatan kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung, Senin (21-11-2022) lalu.

Antara lain: Prof. Asep Sukohar, Prof. Murhadi, Prof. Suharso, Prof. Hamzah,
Prof. Lusmeilia Afriani dan Dr. Nairobi serta Dr. Marselina.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu persyaratan wajib untuk maju dalam pemilihan calon rektor Universitas Lampung.

Perwakilan Tim Psikolog RSJ Lampung Sri Astuti mengatakan, serangkaian tes yang dilaksanakan meliputi Tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) atau psikiatri, Tes Kepribadian serta Tes Sikap dan Kepemimpinan.

Pelaksanaan tes dibagi menjadi dua jenis yakni Power Test dan Speed Test.

Setelah itu, seluruh kandidat bakal calon rektor akan melaksanakan tes wawancara dengan dr. Tendry Septa, Sp.KJ(K), selaku Psikiater. (**)

Post a Comment

Previous Post Next Post