Proyek Tambal Sulam Lintas Timur Sumatra KM12, Sudah Memakan 19 Korban

Lamsel - Proyek tambal sulam Jalan Lintas Timur Sumatera KM 12 tepatnya di Dusun Tasik Rt.22 RW.10 Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan yang tak kunjung ditambal usai dikeruk sejak dua bulan yang lalu. Sehingga Sering mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Akibatnya masyarakat Desa Ruguk dan pengguna jalan, mengeluhkan lambannya penanganan proyek tambal sulam di ruas Jalan Lintas Timur Sumatera tersebut.



Keluhan masyarakat Desa Ruguk dan pengguna jalan lainnya, tentu ada alasannya. Sejak dikeruk sekitar dua bulan lalu, hingga kini tak kunjung ditambal, sudah memakan korban sebanyak 19 orang. 17 luka berat dan 2 orang warga sekitar meninggal dunia, akibat terpental dari kendaraan setelah masuk galian tambal sulam dengan kedalaman 5-10 Cm. Dan hari ini, Rabu, (16/11/2022) sore, kecelakaan dialami Sarah (56) warga Taman Sari, Kecamatan Ketapang.

Menurut keterangan warga sekitar, korban baru saja pulang kondangan menghadiri acara walimatul khitanan anaknya Kades Ruguk, dengan mengendarai motor metic Namun naas setelah sampai di TKP, mungkin korban tidak mengetahui jalan ada galian tambal sulam pecingan. Sehingga korban mental dan terkapar di TKP. Warga sekitar yang melihat langsung membawa korban ke RSUD.

Diketahui proyek tambal sulam yang dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional khususnya jalan Nasional Lintas Timur Sumatera Kabupaten Lampung Selatan tersebut bersumber dari APBN dan selaku pelaksana kegiatan adalah rekanan kontraktor.

Saat dihubungi media SiagaOnline.com, Lamsel Bos rekanan kontraktornya melalui sambungan seluler dan pesan singkat WhatsApp untuk konfirmasi kendala lambannya pengerjaan proyek tambal sulam tersebut dan tanggungjawab terhadap para korban, namun tidak direspon sama sekali.

Kemudian dilanjut menghubungi Pak Made selaku konsultan kegiatan tambal sulam tersebut, mengatakan bahwa memang sudah banyak laporan yang masuk. Kita sudah mendorong pihak kontraktor, namun kuasa penuhnya ada di pihak kontraktor, " katanya.

Kepala Desa (Jaro) Ruguk, Saiful, S.E ikut geram terhadap kontraktor yang mengabaikan keselamatan pengguna jalan dan masyarakat. Pasalnya warganya sudah ada 2 yang meninggal dunia, akibat lambannya pengerjaan proyek tambal sulam Jalan Nasional tersebut. Bahkan menurutnya, laporan yang diterima korban sudah banyak sekali.

"Laporan yang kami terima, korban luka berat sebanyak 17 orang, meninggal dunia 2 orang dan luka ringan tak terhitung. Untuk meminimalisir korban lebih banyak lagi, kami langsung koordinasi dengan pihak kepolisian dan pihak UPTD PU selaku pengawas proyek tambal sulam Jalan Nasional Lintas Timur Sumatera, Lampung Selatan," kata Jaro Saiful kepda media SiagaOnline.com, Lamsel di kediamannya Minggu (20/11/2022).

Lanjut, Jaro Saiful menuturkan selaku Kepala Pemerintah Desa Ruguk, ia berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar pada pengerjaannya nanti, ikut mengawal. Pasalnya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, karena masyarakat sudah geram dan informasinya masyarakat akan menuntut pertanggungjawaban akibat lambannya pengerjaan tambal sulam Jalan Nasional Lintas Sumatera KM 12- KM 13.

"Kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk meminta mengawal ketika pengerjaannya nanti. Sebab mencegah masyarakat mengamuk terhadap pekerja sebagai bentuk kekesalan atas banyaknya korban jiwa," ucapnya.

Masih dikatakan Jaro Saiful mengatakan, dari hasil dari koordinasi kita, sedikit ada informasi. Bahwa sudah melaporkan ke Kementrian PUPR lewat Ditjen Bina Marga. Dan kita meminta secepatnya untuk ditindaklanjuti. Kalau bisa hari Senin (21/11/2022) sudah ada progres. Itu yang kita tekankan," pungkasnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post