Wisata Sejarah Makam Pahlawan Raden Intan II

PENENGAHAN, Diskominfo Lamsel– Wisata Sejarah Makam Pahlawan Raden Intan II merupakan makam seorang pahlawan nasional Lampung Selatan yang melawan kolonialisme Belanda dan meninggal pada tahun 1856.


Lokasi Makam Raden Inten II terletak di Desa Gedungharta Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan, dikenal dengan nama Benteng Cempaka, jarak tempuh sekitar 18 km dari Kota Kalianda.

Untuk rutenya sendiri jika peziarah datang dari arah Bandar Lampung sampai perempatan Gayam maka belok kanan menemui jalan kampung setelah itu akan bertemu kembali menemui pertigaan dan ambil arah sebelah kanan, tak jauh dari situ, lokasi makam pahlawan Raden Intan II berada tepat di sebelah kanan jalan.

Ketika tiba dilokasi, tepat di depan gerbang peziarah akan disambut dengan tugu Raden Inten II serta gundukan tanah yang ada di belakang patung, yang konon dulunya digunakan sebagai benteng pertahanan untuk mengatasi serangan tentara Belanda.

Di kawasan makam juga terdapat museum mini yang menyimpan barang-barang peninggalan Radin Inten II semasa hidupnya. Tak jauh dari lokasi terlihat pula Gunung Rajabasa yang penuh dengan bekas peninggalan benteng dan kubu pertahanan perang yang menjadi saksi bisu dari kepahlawanan Raden Inten II.

Makam yang juga sebagai tempat wisata di Lampung Selatan ini cukup sering dikunjungi wisatawan yang ingin berziarah serta melihat berbagai peninggalan dan juga sejarahnya.

Tak hanya datang dari wilayah Lampung Selatan saja. Banyak peziarah yang datang dari luar provinsi Lampung hingga luar sumatera yang ingin ziarah dan berdoa di makam beliau.

Sementara, sebagai bentuk penghormatan serta mengenang jasa-jasa pahlawan kebanggaan Lampung Selataan ini, Haul Raden Intan II diperingati setiap tanggal 5 Oktober, bertepatan dengan tanggal Raden Intan II gugur.

Jika dirunut sejarahnya, Radin Inten II ini keturunan dari Kesultanan Banten yang Berjaya di abad 16. Dan juga masih ada ikatan darah kekerabatan dengan Kesultanan Aceh. Raden Inten II Gelar Kusuma Ratu (1834-1856) merupakan keturunan Fatahillah dari perkawinannya dengan Putri Sinar Alam dari Keratuan Pugung, dikenal sebagai pemimpin yang gigih menentang penjajahan Belanda. (kmf)


Dan jangan lupa, untuk update mengenai perkembangan wisata di Kabupaten Lampung Selatan, simak terus website resmi kami di laman www.lampungselatankab.go.id. Disini kamu akan menemukan berbagai rekomendasi objek wisata yang bisa kamu kunjungi kedepannya. (Kominfo).

Bersambung …….

Post a Comment

Previous Post Next Post