Sorotan Carut Marut PAD Mandiri Desa Sinar Rejeki Oleh LSM

UNDERCOVER - Pembangunan di tingkat desa menjadi prioritas pembangunan nasional melalui pembangunan merata berbagai sektor untuk meningkatkan kemampuan desa baik di bidang infrastruktur maupun pemberdayaan SDM dan kemandirian desa.




Desa diharapkan melalui program P3MD dengan di fasilitasi melalui anggaran DD dan ADD serta pendampingan, suatu saat akan menjadi desa yang mandiri dan profesional melaksanakan realisasi dan penyerapan anggaran yang berasal dari Pendapatan Asli Desa (PAD) baik yang bersifat internal/mandiri ataupun eksternal (APBD,APBN .Red).

Namun berbanding terbalik dilapangan, berdasarkan investigasi yang dilakukan DPP LSM GPAN Indonesia tertuang pada surat no.021/DPP-GPAN/X/2021 tanggal 06 Oktober 2021 mengenai pemberitahuan investigasi PAD Desa Sinar rejeki.

DPP LSM GPAN Idonesia melakukan investigasi melalui sumber informasi masyarakat desa dan pengelola, yaitu Pasar Sukamaju pada tanggal 14 Oktober 2021 menemukan perhitungan pendapatan dalam perhari kegiatan pasar yaitu, jumlah kios non permanen sebanyak 237 unit dan pedagang yang menggunakan diluar kios 13 pedagang serta kios permanen sebanyak 20 unit.

Dalam hal ini adanya 270 kios yang per-kegiatan pasar memberikan kontribusi Rp.2.000/hari = Rp. 540.000/hari, serta parkir dengan (estimasi.red) 10 kantung parkir motor dengan penghasilan 25 motor/kantong x Rp.2000/hari sehingga nilai penghasilan parkir sekitar Rp.500.000/hari ditambah parkir mobil (estimasi.red) Rp.100.000/hari maka pendapatan dalam sekali kegiatan pasar teridentifikasi sebesar Rp. 1.040.000/hari.

Investigasi dilanjutkan kepasar Sumber Bakti, DPP LSM GPAN mendapatkan data ada 76 kios non permanen dan 14 pedagang diluar kios serta 10 kios permanen dengan nilai kontribusi Rp. 200.000/hari dan kontribusi parkir sebanyak 200 motor dan 10 mobil dengan nilai Rp.450.000/hari dengan total kontribusi Rp.650.000/hari. Sehingga ditemukan kontribusi (pasar sukamaju dan sumber bakti.red) Rp. 1.690.000/hari dalam satu bulannya dapat menghasilkan PAD Rp. 13.520.000/bulan sehingga kalau terhitung masa jabatan 10 tahun Kepala Desa Sinar Rejeki, DR(identitas.red) terakumulasi sebesar Rp.1.622.400.000 (estimasi).

PAD Desa Sinar Rejeki yang mandiri ternyata juga berasal dari pembuatan surat Ganti Rugi Garapan yang berasal dari 2.200 hektare yang berada di dalam kawasan Register 40 Gedong wani yang secara kekuatan hukum dan fungsi masih bersifat administrasi sementara, Namun dibawah kepemimpinan DR (.red) masyarakat pengguna dan penggarap lahan dikenakan biaya Rp.400.000/bidang fungsi sosial dan Rp.500.000-Rp.1.000.000/bidang dengan nilai kontribusi 2-3 milyar Rupiah (akumulasi estimasi.red). Hal tersebut dilakukan tanpa melalui PERDES dan pemberitahuan ke pihak kehutanan terkait sehingga dugaan akumulasi kontribusi senilai 3,6 – 4,6 milyar rupiah (estimasi.red).

Ketua DPP LSM GPAN Indonesia, Edi Syahputra Sitorus,S.T mengatakan akan melanjutkan investigasi terhadap anggaran yang bersifat bantuan pemerintah salah satunya Dana Desa sebelum melakukan somasi dan pelaporan ke pihak berwenang.

Setelah mendapatkan informasi, awak media melakukan konfirmasi kepada Sekdes Desa Sinar Rejeki WD (identitas.red) melalui whatsapp namun tidak mendapatkan jawaban. Sampai berita ini diturunkan awak media belum mendapatkan klarifikasi akan hal ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post