Gubernur Arinal Djunaidi Lepas Pelayaran Perdana Ekspor Produk Pertanian ke Singapura




Bandar Lampung -- Gubernur Arinal Djunaidi melepas Pelayaran Perdana Produk Great Giant Pineapple dengan Layanan Meratus Line, dengan rute Panjang - Lampung ke Singapura, di Pelabuhan Peti Kemas Panjang, Minggu (29/8).

Corporate Affair Director PT GGP Welly Soegiono dalam sambutannya mengatakan, pelayaran perdana ini merupakan bukti kerja keras dan kolaborasi yang sangat baik antara pemerintah dengan swasta.

Welly berharap, kegiatan ekspor Provinsi Lampung di kemudian hari dapat berjalan efisien dan semakin berkembang untuk memberikan keuntungan dan devisa bagi Indonesia.

Sementara itu, Gubernur memberikan apresiasi yang tinggi atas terlaksananya kerjasama antara PT. GGP dengan Meratus Line di tengah kondisi dan tantangan ekonomi yang tidak ringan akibat pandemi Covid yang masih melanda saat ini.

Gubernur berharap, pelayaran perdana ini merupakan titik balik dari pemulihan ekonomi baik regional maupun nasional. Terlebih, kerjasama yang dilakukan berkaitan dengan aktivitas ekspor produk olahan pertanian yang memang menjadi unggulan serta sektor prioritas ekonomi Lampung.

Secara geografis, Lampung memiliki letak yang strategis sebagai ”Pintu Gerbang” yang menghubungkan antara pulau Jawa dan Sumatera dan sekaligus sebagai penyangga utama ibukota negara RI, DKI Jakarta, khususnya sebagai pensuplai bahan kebutuhan pokok serta hasil pertanian dalam arti luas.

Lampung memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi regional Sumatera. Saat ini, perekonomian Lampung memberikan kontribusi sebesar 10,45 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera. Share PDRB Lampung menempati peringkat ke empat terbesar se-Sumatera setelah Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Selatan.

Perekonomian Lampung didominasi oleh 3 Sektor utama yaitu Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (29,9%), Industri Pengolahan (19,41%), Perdagangan dan Reparasi kendaraan (11,14%).

Sektor industri pengolahan sejak tahun 2016 hingga tahun 2020 merupakan sektor kedua terbesar penyumbang PDRB Provinsi Lampung. Kontribusi sektor industri pegolahan pada tahun 2020 sebesar 19.41% dari total PDRB Lampung.

Sedangkan Sektor Perdagangan merupakan penyumbang PDRB terbesar ketiga dengan kontribusi pada tahun 2020 sebesar 11,14%. Selama 5 tahun terakhir (2016-2020) Provinsi Lampung juga selalu surplus neraca perdagangan. Pada Tahun 2020 surplus neraca perdagangan mencatatkan nilai tertinggi sebesar 1,82 miliar USD. Nilai Ekspor sebesar 3,14 miliar USD jauh lebih tinggi dibanding impor sebesar 1,32 miliar USD.

Struktur Ekspor pada bulan Juni 2021, Industri pengolahan (Lemak dan minyak hewan nabati, olahan buah-buahan, sayuran, daging, ikan dan pulp) menyumbang 75,5% dari total nilai Ekspor atau senilai 292,27 juta USD.

Melihat data capaian ekspor Lampung yang cukup baik tersebut, Gubernur memiliki keyakinan bahwa kemampuan Ekspor Provinsi Lampung jauh lebih besar dan sangat berpeluang untuk ditingkatkan.

"Saya akan terus mendorong pengembangan industri olahan terutama untuk hilirisasi komoditas pertanian unggulan di Provinsi Lampung. Selain itu juga, saya minta ke Pusat, tolong koordinasikan dan tuntaskan setiap masalah yang menghambat ekspor Lampung," ungkap Gubernur Arinal.

Dari sisi kewenangan Pemerintah Daerah, Gubernur menyatakan akan memberikan dukungan untuk kesinambungan ketersediaan komoditas produk ekspor serta kualitas produk sesuai standarisasi yang telah ditetapkan. Selain itu juga, dukungan terhadap kelancaran distribusi dan aksesibilitas sebagai bagian dari Sistem Logistik nasional.

Lampung saat ini juga telah memiliki jaringan infrastruktur jalan berskala tinggi. Terkait hal tersebut, Gubernur Arinal dalam kesempatannya berterimakasih kepada Presiden RI dan Jajaran Menterinya atas terbangunnya Jalan Tol serta infrastruktur lainnya, sehingga Lampung memiliki modal dasar untuk meningkatkan daya saing daerah kedepan.

Di akhir sambutannya, Gubernur juga mengucapkan terimakasih atas terlaksananya kerjasama ini dan berharap kegiatan ekspor Provinsi Lampung semakin lancar guna mendorong kebangkitan dan mempercepat pemulihan ekonomi, baik ekonomi daerah, regional sumatera, maupun nasional.

"Kalau ada kesulitan, bilang ke saya. Semua pengusaha tidak boleh terganggu. Sekali layar terkembang pantang surut ke tepian," pungkas Gubernur Arinal menutup sambutannya.

Mengakhiri kegiatan, Gubernur Arinal didampingi Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Corporate Affair Director PT GGP Welly Soegiono, CEO Meratus Line Farid Belbouab, dan Direktur Operasional & Komersional Peti Kemas David Sirait melakukan penekanan sirine dan pemecahan kendi ke badan kapal menandai pelepasan pelayaran perdana produk Great Giant Pineapple dengan Layanan Meratus Line. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung).

Post a Comment

Previous Post Next Post