Rins: Sejak Naik ke MotoGP, Zarco Kerap Ciptakan Kontroversi

MotoGP, UNDERCOVER - Alex Rins kesal terhadap Johann Zarco yang menggagalkan upayanya naik podium MotoGP Belanda, di Sirkuit Assen, Minggu (27/6/2021).




Pembalap Suzuki tersebut start di posisi ketujuh dan semestinya dengan pace yang ditunjukkan, ia bisa naik ke peringkat ketiga. Pada akhirnya, Rins jadi korban manuver agresif Zarco yang membuatnya terdorong ke gravel pada lap kedua.

Ia pun kehilangan waktu untuk kembali ke aspal. Alhasil, Rins harus puas finis di posisi ke-11, alih-alih lima besar. Selepas balapan, pembalap asal Barcelona itu meluapkan kekecewaan atas hasil buruk itu.

“Saya kecewa, sekali lagi kami punya ritme hingga Zarco membuat saya keluar dari lintasan. Lalu saya berkendara sendirian dan ritme yang dibutuhkan untuk mencapai target yang kami patok kemarin, finis ketiga atau lima besar, masih ada.

“Sungguh memalukan, Jika kita tonton lagi aksinya dari kamera helikopter, Anda bisa melihat jika dia tidak bersandar pada saya, berdampak pada saya, Zarco akan berakhir di tribune,” ujar Rins.

Rins menjelaskan kepada Motorsport.com tentang kronologi insiden yang membuatnya kehilangan 21,37 detik tersebut.

“Pergerakannya adalah ketika saya mengerem di tempat yang tepat berada di belakang Maverick Vinales, sebuah motor menghantam saya. Lengan saya tersangkut di sayap motor Zarco dan saya hanya bisa mengangkat motor. Jika saya terus berbaring, saya akan berakhir di tanah.

“Kami tidak melihat seberapa banyak kami kehilangan waktu karena keluar dari trek, tapi ritme sebelumnya di sana, bukan untuk menang, melainkan finis ketiga, keempat atau kelima,” ia menandaskan.


Pembalap 25 tahun itu tak bisa menahan lagi komentar negatifnya kepada Zarco, yang banyak terlibat dalam kecelakaan.

“Zarco, sejak naik ke MotoGP pada 2017, telah menciptakan kontroversi dengan overtaking dan agresivitas. Saya tidak tahu apakah itu kebetulan,” katanya.

“Pergerakan yang dilakukan dengan saya tidak masuk akal untuk melakukannya di lap kedua. Dia sedang bersaing dalam kejuaraan dunia. Tidak bisa dimengerti apa yang dilakukannya.”

Musim ini, ia mengalami empat kali terjatuh dan terpaksa absen di Sirkuit Barcelona karena cedera. Atas beragam kesulitan itu, wajar kalau Rins sangat marah ketika peluangnya dihancurkan. Ia pun bertekad untuk tampil lebih baik usai jeda musim panas.

“Bukan paruh musim pertama yang bagus meski punya kecepatan. Kami tidak berhasil mencapai target, tapi kami akan kembali lebih kuat setelah libur,” tuturnya.

“Saya ingin menyelesaikan itu di paruh kedua. Pada Minggu, kami tidak bisa menyelesaikan target, tapi saya gembira dengan motor ini. Dengan perubahan set-up, saya rasa bagian depan lebih baik dan saya lihat apakah itu akan dekat atau tidak.

“Saya merasa lebih nyaman dan saya harap dapat menunjukkannya di trek. Terlepas dari segala yang terjadi ketika saya melompat ke trek, saya selalu mencoba melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Saya punya pace bagus tapi tidak mampu melakukannya dalam balapan. Sabtu kami kencang, kami telah meningkat dalam hal itu.”

Para pembalap ingin kembali ke lintasan segera untuk memperbaiki hasil setelah gagal. Namun, ada jeda lima pekan ke depan.

“Memang bagus kalau bisa kembali ke trek secepatnya, tapi mungkin juga mengambil jeda, memulihkan tangan dengan baik dan memberi Suzuki waktu sehingga bisa memberi kami holeshot (belakang) untuk lomba di Austria,” pungkasnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post